Wajahnya
yang selalu tersenyum seperti menandakan dia baik-baik saja. Layaknya orang
yang tak mengalami masalah pelik. Namun siapa sangka, di balik senyumnya ada
kisah yang membuat hati terenyuh.
Sabtu, 20 Juni 2015
Mahasiswi,
Siti Horiah,
UGM
☛ Kisah Terenyuh Siti, Berjuang Mati-matian Agar Bisa Masuk Teknik Nuklir UGM
Pria
paruh baya ini bernama Nano. Saban hari ia berjalan kaki sepanjang jalan raya,
memasuki pasar demi pasar, untuk menjajakan mainan tradisional berupa gamelan
mini. Semua itu dirinya lakukan demi menafkahi istri dan anaknya yang setia
menunggunya di rumah. Nano tak ingin keluarga dan anak semata wayangnya
sedikitpun memakan yang bukan haknya.
Minggu, 07 Juni 2015
Cina,
Penemu Bakso
☛ Ini Sejarah Terciptanya Bakso Yang Sering Kamu Makan, Mengharukan Lho!
Bakso
itu termasuk makanan paling enak yang ada di dunia. Apalagi kalau makan bakso
panas-panas pas lagi musim hujan, kelar cerita!
Biasanya sih kalau makan bakso, pasti
mienya dulu yang dimakan. Setelah itu icip-icip kuahnya sampai tinggal
setengah, kemudian baru deh dihabisin daging baksonya. Bakso memang makanan rakyat Indonesia deh. Gimana nggak, harganya
yang murah, enak, dan gampang didapat dimana-mana.
Hari ini ibu berencana
pergi ke rumah kakakku di Depok untuk menengok cucunya. Ibu kangen sama cucu
katanya. Ya, begitulah ibu, kalau dia sudah kangen sama cucunya, dia tak akan
mau menunggu. Aku sudah menawarkannya untuk pergi pada hari Sabtu atau Minggu
saja, sehingga aku atau ayah bisa menemaninya. Namun lagi-lagi ibu menolak, dia
tetap saja ingin menemui cucunya hari ini juga.
"Ibu hati-hati ya. Jangan lupa nanti turun di
Stasiun Manggarai, kemudian naik lagi KRL jurusan Bogor atau Depok di jalur
enam," pesanku pada ibu melalui pesan
singkat. Ibu memang sudah menghubungiku, memberitahu keberangkatannya ketika
aku sudah berada di dalam Commuterline.
Kamis, 04 Juni 2015
Kehilangan Anak
☛ Tabahnya Ibu ini, Ridha Kehilangan Bayinya dengan Tetap Tersenyum.
Bagaimana
perasaan seorang ibu jika buah hatinya meninggal? Sedih, menangis dan bahkan
mungkin bisa saja stress atau frustrasi, apalagi jika bayinya tersebut baru
saja berusia 14 hari, sungguh usia yang masih sangat-sangat dini.
Rabu, 03 Juni 2015
Anak Tambal Ban,
Hafiz Al Quran
☛ Anak Tukang Tambal Ban ini Hafal Al Quran 30 juz Hanya 16 Bulan.
Prestasi adalah milik orang-orang yang mau berusaha.
Bagaimanapun keterbatasannya jika sudah berniat sungguh-sungguh maka apapun
bisa terjadi. Kurangnya fasilitas tidak akan begitu berarti jika memang sudah
punya tekad yang kuat.
Begitulah yang dialami Fadhila Haifa' Afifah, bocah yang
mampu menghafalkan 30 juz Al Quran hanya dalam waktu 16 bulan, yakni selama
Juni 2013 hingga Oktober 2014. Gadis kelahiran 17 April 2000 ini mulai memiliki
niatan menghafal Al Quran sejak kelas VI madrasah ibtidaiyah karena membaca
hadis yang berisi keutamaan menghafal Al Quran yakni bisa menyelamatkan
orangtua di akhirat kelak. Ayahnya Poniran bekerja sebagai tukang tambal ban
dan ibunya Darmini berjualan sembako.
Devi Triasari membuktikan bahwa usaha keras mampu memberi
hasil yang manis. Pencapaiannya sebagai wisudawati terbaik dan waktu studi
tercepat Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada wisuda periode Juni
2015 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99 adalah buktinya.
Kendala ekonomi bukan halangan dalam mewujudkan impian sebab
Devi yang ayahnya seorang buruh serta ibunya seorang ibu pembantu rumah tangga
mampu menamatkan Strata 1-nya tanpa biaya sepeser pun bahkan tiap bulan
menerima uang saku. Lebih membanggakan lagi, lulusan SMKN 1 Ngawi, Jawa Timur
ini menyelesaikan studinya hanya selama 3 tahun 6 bulan.
Langganan:
Postingan (Atom)